•6.
Functionalism
·
Time of Spirit Theory, waktu
mempengaruhi dunia/ orang – orang. Ex: perang dunia.
·
The Great Man Theory, seseorang
mempengaruhi waktu/ dunia. Ex: kaisar.
The First
Philosopher
·
Thales
(ca. 625-547 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari Air.
·
Anaximander
(ca. 610-547 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari sesuatu
yang tidak terbatas, basic nya berdasarkan Theory of Evolution.
·
Anaximenes
(ca. 585-528 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari udara.
·
Heraclitus
(ca. 530-475 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari Api.
·
Empedocles
(ca. 493-433 BC), mengatakan bahwa kehidupan berasal dari 4 elemen; Air, Api,
Udara, dan Bumi.
·
Parmenides
(ca. 540-470 BC), mengatakan bahwa semua yang berubah adalah ilusi. Hanya ada
satu reality dengan ciri; infinite, uniform, motionless, dan fixed.
·
Democritus
(ca. 460-370 BC), awal mula pandangan monism. Mengatakan bahwa kehidupan
berasala dari invisible parts/ sesuatu yang sangat kecil yang tidak terlihat
yang disebut Atom.
·
Phytagoras,
segala yang di dunia ini ditemukan dalam numbers dan hubungan numeric.
Early Greek
Medicine
·
Hippocrates
(ca. 460-377 BC), disebut sebagai “Father of Medicine” dengan Humor Theory-nya.
Adanya disorder/ gangguan pada dikarenakan faktor natural atau alami. Terdapat
4 humor yaitu; Chole (empedu kuning), Melanchole (empedu hitam), Phiegma
(lendir – hijau), Sanguis (darah – merah).
·
Alcmaeon,
memberikan pandangan bahwa otak sangat penting dan membedakan persepsi dengan
pikiran.
·
Galen,
Humor & Temprament
Relativitas
Kebenaran
·
Sophist,
mengatakan bahwa tidak hanya ada satu kebenaran tetapi ada banyak.
·
Protogoras,
menyatakan “Men is the Measures of All Things”. Kita harus memahami seseorang
agar tahu apa yang ia yakini. Mengajarkan kemampuan komunikasi yang efektif.
·
Gorgias,
Nihilsm; tiak ada cara yang objektif untuk menentukan kebenaran atau
pengetahuan. Akurat komunikasi adalah mustahil.
·
Xenophanes,
mengatakan bahwa agama adalah buatan manusia, sama dengan kode moral.
·
Socrates
(ca. 470-399 BC), menyatakan ia tidak stuju dengan Sophist, ia berpendapat
bahwa tidak ada kebenaran dibawah opini personal. Ia berfokus pada ide dan
terkenal dengan “Know Thyself Theory”.
·
Plato
(ca. 427-347 BC), Theory of Forms. Ia memunculkan pengetahuan dan membedakan
dunia ide dengan dunia jasmani. Membuat dualism; tubuh dan jiwa. Terdapat 3
bagian jiwa yaitu rasional, berani, dan appetitive.
·
Aristoteles
(ca. 384-322 BC), memuculkan data (observasi). Terkenal dengan “Common Sense”
Ø Law of Association
a.
Law
of Contiguity, pikiran yang cenderung menyebabkan pikiran atau hal-hal yang
pernah di alami dengan itu (secara bersamaan).
b.
Law
of Contrast, pikiran yang cenderung menyebabkan pikiran tentang hal yang
berlawanan.
c.
Law
of Similarity, pikiran yang cendering menyebabkan pikiran tentang hal yang
sama.
Ø Law of Frequency, semakin sering kejadian
yang dialami bersama, semakin kuat diasosiasikan di memory.
Ø Associationism, keyakinan bahwa melihat
fenomena seperti pembelajaran, mengingat dan imajinasi bisa dijelaskan dengan
hukum ini.
Modern Science
Modern Science
terjadi karena perubahan yang sangat cepat, adanya revolusi ilmu tahun 1500
& 1600.
·
Ptolemy,
mengatakan bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta.
·
Nicolaus
Copernicus, menyatakan Matahari adalah pusat dari alam semesta, terkenal dengan
Heliocentrism.
·
Johannes
Kepler (1570-1630), ia setuju dengan Copernicus dan mengatakan bahwa orbit dari
planet adalah oval.
·
Galieo
Galilei (1564-1642), ia juga setuju dengan Copernicus. Ia mengemukakan sensasi
dan persepsi dan mengatakan bahwa kesadaran tidak bisa dipelajari secara metode
ilmiah. Ia juga menemukan teleskop.
·
Isaac
Newton (1642-1727), menemukan gravitasi dan mengemukakan Hukum Newton.
·
Francis
Bacon (1561-1626), mempopulerkan metode ilmiah. Memulai studi empiris dengan
metode induktif. Ilmu berdasarkan fakta-fakta observasi.
·
Rene
desCartes (1596-1650), menciptakan analytic geometri. Interactionist. Empirical
observation. Menyatakan “Cogito Ergo Sum” yang artinya saya berpikir maka saya
ada.
·
Baruch
Spinoza (1632-1677), berpandangan monism, tubuh dan jiwa adalah dua aspek yang
ada di dalam manusia. Determinism: tidak ada kehendak bebas -> mempengaruhi
perkembangan psikologi di Jerman. Allah dan alam semesta adalah satu.
Physiological Roots
·
Sir
Charles Bell (1774-1842), menemukan “Bell-Magendie” nervous system. Ada 2
jenis; sensory dan motor system. Sixth sense: Kinestesia.
·
Francois
Magendie (1783-1855), menemukan “Bell-Magendie” nervous system. Law of forward
direction: konduksi syaraf hanya berjalan satu arah dan tidak bolak-balik.
·
Marshall
Hall (1790-1857), mengemukakan 4 jenis body movements: voluntary movement,
respiratory movement, involuntary movement, dan reflek.
·
Johannes
Peter Muller (1801-1858), paradoxical cold and heat. Menggunakan metode
experimental.
·
Paul
Broca (1824-1880), menemukan Broca’s area -> untuk kemampuan berbicara,
bahasa, artikulasi (dengan meneliti orang stroke). Ia juga menemukan fungsi
dari hemisphere kiri and kanan.
·
G.T
Fritsch (1838-1891) & E. Hitzig (1838-1907), keduanya memberikan bukti
pertama lokalisasi dari fungsi kortex di otak dan memulai pradigma baru bagi
pemetaan otak.
·
G.T.
Frechner (1801-1887), Identity hypothesis. Sensitivity dan “Just noticeable
different”.
·
Herman
von Helmholtz (1821-1894), menemukan kecepatan signal syaraf dan psikologi
suara.
·
Sir
Francis Galton (1822-1911), metode psikotes. Visual imaginary.
·
Emir
Kraeplin (1856-1926), mengklarifikasi psychosis; manic depression &
dementia praecox.
·
Ernst
Kretschmer (1888-1976), membagi tipe personality yaitu schizothyme, cyclothym,
viscous, dysplastic.
Structuralism
& Functionalism
·
Structualism, terstruktur dan melihat komponen-komponen
dari suatu hal.
Ø Wilhem Wundt (1832-1920), penemu daru
structuralism dan disebut juga sebagai “Bapak Psikologi Modern”. Ia membuat
Laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879.
Mental Laws:
a.
The
law of psychic resultants/ the principle of creative synthesis.
b.
The
law of psychic relations.
c.
The
law of psychic of contrast.
Tipe Asosiasi:
a.
Asosiasi
persepsi langsung
b.
Asosiasi
memorial
Ø Edward Bradford Titchener (1867-1927), ia
menerapkan psikologi kesadaran berdasarkan introspeksi. Ia tidak setuju dengan
ide Wundt karena tidak subjektif, tidak bisa digeneralisasikan dan tidak
akurat.
Ø Herman Ebbinghaus (1850-1909), melakukan
experimental research tentang memory, dan membuat kurva retention.
·
Functionalism, tidak hanya melihat komponen nya namun
juga melihat fungsinya.
Ø William James (1842-1910), penemu
functionalism, ia juga disebut sebagai “Bapak Psikologi America”. Ia memiliki
dua metode: physiological observation dan conditional variation. Ia juga
mengemukakan James-Lange Theory of Emotion, dimana emosi muncul akibat dari
autonomic changes yang dipicu dari lingkungan.
Ø John Dewey (1856-1952), pragmatism, ia
menyatakan “Thinking Men Usually Think About Change” atau pemikiran manusia
cenderung berpikir tentang perubahan.
Ø James Rowland Angell (1869-1949), ia
mangatakan bahwa mental proses adalah kerjasama antara kebutuhan organisme dan
lingkungannya. Ia juga berpandangan dualism.
Ø James McKeen Catell (1860-1944), ilmu
pengetahuan tidak akan merubah species tetapi mengembangkan organism.
Ø Edward Le Thorndike (1874-1949), ia menemukan
asosiasi pembelajaran. Law of effect, law of exercise dan law of readiness.
Ø Robert Sessions Woodworth (1874-1949), S-O-R
formula -> give and take.
Perbedaan
Structuralism dengan Functionalism
Structuralism
|
Functionalism
|
|
Approach
|
Structural. Analyzing structure of mind.
|
Analyzing function of behavior in the environment.
|
Basic Question
|
What is consciousness?
|
What is the purpose of consciousness and
behavior ?
|
Focus
|
Elements of consciousness
|
Behavior
|
Gestalt Psychology
Dimulai dari
tahun 1912. Gestalt Psychology melihat pada pikiran dan perilaku manusia secara
keseleruhan. Gestalt Psychology menyatakan bahwa manusia cenderung membentuk
persepsi berdasarkan pola.
·
Max
Wertheirmer (1880-1943)
Ø Law of Proximity, saat kita melihat objek
yang berdekatan mereka terlihat seperti satu unit atau keseluruhan.
Ø Law of Closure, saat kita melihat
ketidaklengkapan suatu gambar/ tidak berhubungan kita cenderung mengisi
kekosongannya dan melihatnya seperti gambar yang utuh.
Ø Law of Similarity, saat kita melihat objek
yang sama atau mirip satu sama lain maka kita cenderung melihatnya seperti satu
unit.
·
Kurt
Kofka (1886-1941), menulis paper tentang aplikasi dari gestalt principle;
persepsi, learning, memory, learning psychology, dan social psychology.
Mengemukakan “Learning Theory”.
·
Wolfgang
Kohler (1887-1967), ia melakukan experiment terhadap kognitif simpanse dan
membuktikan bahwa kera juga memiliki pemahaman atau insight.
·
F.
Krueger, memperkenalkan istilah “Ganzheit”, ia juga kurang setuju dengan
gestalt psychology.
·
Kurt
Lewin (1890-1947), ia mengkritik gestalt psychology dan memiliki field theory: approach-approach,
avoidance-avoidance, dan approach-avoidance.
Psychoanalysis
Fokus pada peran penting terhadap
unconsciousness dan sexual drive.
·
Franz
Anton Mezmer (1734-1815), ia menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan
aliran cairan pada tubuh, karena juka tidak maka sumbatan tersebut dapat
menyebabkan sakit fisik maupun mental. Hal ini berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
·
Jean
Chartcot (1825-1893), berfokus pada penyakit hysteria -> hasil sistem syaraf
yang lemah dan bersifat turun-temurun. Hypothesis teknik. Ia juga merupakan
guru dari Sigmund Freud, Alfred Binet, dan Pierre Janet. Namun ketiga muridnya
tidak setuju dengan theory fenomena neurologis Chartcot.
·
Pierre
Janet (1859-1947), ia bergerak dibidang disosiasi dan traumatic theory. Ia
menyatakan hubungan antara persitiwa dalam kehidupan masa lalu dan trauma saat
ini.
·
Sigmund
Freud (1856-1939), ia mengatakan bahwa pikiran bawah sadar adalah bentuk nyata
dari realitas psikis. Perbedaan antara pemikiran bawah sadar dan tidak sadar
akan membentuk ketegangan fisik yang dapat dilepas ketika memori yang tadi
disimpan diakses dengan kesadaran melalui psikoanalitis. Ia menerapkan didalam
kesadaran manusia ada id, ego, dan super-ego.
·
Carl
Jung (1875-1961), ia mengatakan bahwa mitos memiliki arti yang sama disemua
culture. Memory dalam pengalaman berada di dalam kumpulan alam bawah sadar
-> archetypes. Hal ini digunakan individu untuk memahami dunia. Jadi perilaku
atau nature sehari-hari.
·
Karen
Horney (1885-1952), ia tidak setuju dengan Freud, ia menemukan banyak perbedaan
dari masyarakat dan budaya daripada biologis.
·
Erich
Fromm (1900-1980), ia mengatakan bahwa individu yang merasa kesepian dan
terisolir karena terpisahkan dari alam dan orang-orang lain. Manusia pada
kenyataannya semakin bebas dari abad kea bad, namun semakin merasa kesepian
pula. Kebbebasan menjadi negative dimana manusia melarikan diri dari semangat
cinta, kerjasama, dan rasa aman.
Behaviorism
·
Ivan
Pavlov, ia meraih nobel dalam “Psychology or Medicine” pada tahun 1904. Ia juga
menemukan teori yang sangat berpengaruh dalam psikologi perilaku di Amerika.
Teori tersebut dinamakan Classical Conditioning; perangsang asli dan netral
dipasang dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang hingga muncul yang
diinginkan.
·
Edward
Thorndike, ada connectionism, proses interaksi anatara stimulus dan respon.
Respon yang benar secara bertahap diperkuat melalui proses coba-coba, sedangkan
respon yang tidak benar melemah atau menghilang.
Ø Law of Effect, menunjukan kuat-lemahnya
hubungan stimulus dan respon. Tergantung akibat yang ditimbulkan. Bila respon
bertambah maka stimulus akan diulang.
Ø Law of Exercise, stimulus dan respon akan
semakin kuat bila terus dilatih atau diulang.
Ø Law of Readiness, hubungan stimulus dan
respon akan mudah trbentuk bila ada kesiapan pada individu.
·
John
B. Watson, ia berada pada saat progressive era. ‘Psychology as the Behaviorist
Views It’: psikologi adalah cabang eksperimental dan pengetahuan alam, obejek
studi psikologi adalah perilaku nyata yang dapat diobservasi.
Pemikiran-pemikirannya:
Ø S-R psychology: Stimulus, semua objek yang
ada di lingkungan. Response, segala bentuk jawaban terhadap stimulus.
Ø No heredity, perilaku adalah murni dari hasil
pembelajaran atau tidak ada pengaruh biologis.
Ø Jiwa manusia ada namun tidak untuk dijelaskan
secara ilmiah.
Ø Kesimpulan dari percobaan ‘little Albert’:
emosi manusia erat hubungannya dengan classical conditioning, perilaku dapat
diprediksi, di control, dan dimodifikasi, efek dari conditioning bertahan
relative lama.
·
Edward
Tolman, purposive behavior. Latent learning, belajar yang tidak diwujudkan
dalam performance. Cognitive map, alat mental yang berfungsi mengkodekan
dan menyederhanakan cara penyusunan
lingkungan spatial kita. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan dan
mengembangkan kemampuan spatial.
·
B.F.
Skinner, disebut juga dengan Operant Conditioning.
Ø Reinforcement, kebiasaan yang dilakukan agar
perilaku bertambah.
+ diberi reward agar perilaku diulang
- sesuatu yang tidak menyenangkan hilang
karena diberi stimulus tertentu.
Ø Punishment, diberikan agar perilaku
berkurang.
+ diberi hukuman karena melakukan tindakan
yang salah
-mengambil kesenangan seseorang agar perilaku
berkurang
·
Joseph
wolpe, ia mengemukakan perawatan desentasi mencangkup 4 langkah:
Ø Penyusunan hirarki kegelisahan
Ø Pelatihan relaksasi
Ø Kontra kondisioning, pemasangan relaksasi
dengan stimulus yang ditakuti
Ø Pengukuran sejauh mana pasien dapat
berinteraksi dengan stimulus yang ditakuti
Humanistic Psychology
Ø Existentialism,
mencari arti kehadiran manusia. Kebebasan dalam memilih. Setiap individu
memiliki keunikan tersendiri. Aspek penting: interpretasi dari hidup dan
pilihan yang mereka buat. Kebebasan -> Tanggung Jawab -> Sumber dari
penderitaan dan Kecemasan.
Ø Jean Paul
Satre, “Existence preceeds essence”. “Man is nothing else but what he makes of
himself”
Ø Abraham Maslow,
hierarchy of needs: physiological needs, safety, belonging & love, esteem,
self-actualization.
Ø Carl Rogers,
therapist harus secara aktif attempt untuk mengerti dan menerima realitas
subjektif klien sebelum progress dibuat.
Ø Phenomenology,
phenomena -> menghadirkan kesadaran akan pengelaman.
Ø Rollo May, buku
yang terkenal “The Meaning of Anxiety”
Cognitive
Psychology
Kemunculan cognitive
psychology dipengaruhi oleh behaviorism dan psychoanalysis. Munculnya juga
dipengaruhi oleh kegagalan behaviorism, munculnya teori-teori komunikasi,
linguistic modern, riset-riset mengenai memory, dan ilmu computer &
perkembangan teknologi. Cognitive psychology sendiri mempelajari
komponen-komponen cognitive seperti persepsi, formasi konsep, alasan, problem
solving, memory, dan kesadaran.
·
Fritz
Heider (1958), ia memiliki dua teori yaitu:
Ø Social Balance Theory, terdapat tiga keadaan;
keadaan seimbang (Balance), keadaan tidak seimbang (Imbalance), dan keadaan
tidak relevan (Irrelevant).
Ø Attribution Theory, ada Internal Attribution
ini adalah bagaimana tingkah laku seseorang disebabkan oleh sifat
kepribadiannya, contoh: budi mencuri makanan karena ia suka mencuri. Sementara
External Attribution adalah saat perilaku seseorang terjadi disebabkan oleh
situasi yang ia miliki, contoh budi mencuri makanan karena ia lapar dan tidak
memiliki uang.
·
Leon
Festinger, ia memiliki teori yang disebut cognitive dissonance theory, teori merupakan
sebuah teori yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat
sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi
seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan
tersebut. Ada 3 jenis hubungan elemen-elemen kognisi yaitu hubungan tidak
relevan, hubungan disonan, dan hubungan konsonan.
·
Aaron
Beck, ia mengemukakan Cognitive Therapy Theory, Terapi kognitif
telah diterapkan terutama untuk gangguan depresif (dengan atau tanpa gagasan
bunuh diri) tetapi, terapi ini juga telah digunakan pada kondisi lain, seperti
gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan kepribadian paranoid,
dan gangguan somatoform. Terdapat strategi dan tekniknya yaitu Aspek Didaktik, Teknik
Kogntif, Teknik Perilaku.
·
Daniel Kahneman (1979), ia memiliki teori prospek yang menyatukan bidang ilmu
psikologi dan ekonomi, yang kini dikenal dengan sebutan ekonomi perilaku (behavioral economics). Teori Prospek
menunjukkan bahwa orang cenderung menghindari kerugian, daripada memikirkan keuntungan
yang mereka dapatkan. Karena orang melihat keuntungan berbeda dari mereka
melihat kerugian, maka proses pengambilan keputusan diambil keputusan yang
memaksimalkan utilitas total berdasarkan peluang mendapatkan hasil yang
diinginkan dalam situasi yang melibatkan risiko (potensi kerugian).
·
Mihaly Csikszentmihalyi, ia
mengembangkan konsep flow. Flow
adalah keadaan mental operasi di mana
seseorang melakukan suatu kegiatan sepenuhnya tenggelam dalam perasaan fokus energi, keterlibatan penuh, dan kenikmatan dalam proses
kegiatan tersebut. Beberapa ciri orang yang mengalami flow; kita konsentrasi
penuh tanpa paksaan, kita mendapat ketenangan, merasa lupa waktu, dan merasakan
kenikmatan dan kedamaian dalam diri.
Perspective on
Developmental Psychology
·
Jean
Piaget, dalam teorinya terdapat 4 stage dari perkembangan kognitif anak; yaitu
sensorimotor stage (0-2 tahun), preoperational stage (2-7 tahun), concrete
operational stage (7-11 tahun), dan formal operational stage (11-15 tahun).
·
Lev
Vygotsky, social constructivism, perkembangan manusia ada 3 level: budaya ,
interpersonal, dan individual. ZPD. Guru sebagai fasilitator.
·
Erik
Erikson, psychosocial development ada 8 stages dari lahir hingga kematian.
·
John
Bowlby, attachment theory. Konsep ‘cupboard love’: babies form bonds with
people who fulfil their physiological needs.
·
Mary
Ainsworth, attachment theory. Strange Situation.
·
Noam
Chomsky, nativism. Kemampuan untuk belajar bahasa adalah bawaan dari lahir
(innate). Language acquisition device: anak lahir dengan kapasitas dan
pemahaman.
Psychology on
Social Perspective
·
Kurt
Lewin, ia memiliki 2 pandangan:
Ø Field Theory, menggali kekuatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi siatuasi tertentu. ‘Field’ mengacu pada
lingkungan psikologis individu/ kelompok kolektif pada satu waktu tertentu.
Field theory juga memperlihakan bahwa jika seseorang ingin mengenal individu
lain ia juga mengenal lingkungan dari individu itu berasal.
Ø Change Model, ini diterapkan dalam
organisasi. Jika ingin perubahan terjadi maka seluruh situasi harus
dipertimbangkan. Terdapat 3 stages yaitu unfreezing, change, dan freezing.
·
Salomon
Asch, ia mengemukakan conformity, dimana seseorang akan merasa tertekan dan
bimbang pada suatu kondisi tertentu sehingga mengikuti situasi yang ada. Ada
beberapa alasan seperti ia tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah benar,
ia tidak ingin menonjol atau berbeda sendiri.
·
Erving
Goffman, ia mengembangkan manajemen impression -> bagaimana kita
menciptakan, memelihara, dan meningkatkan cara orang lain memandang kita. Kita mencoba
secara sadar maupun tidak sadar mengontrol dan memanipulasi cara orang lain
memandang kita. Hidup ini seperti sandiwara diatas panggung.
·
Robert
Zajonc, ia megembangkan familiarity, dimana kita akan merasa nyaman dan senang
terhadap orang yang sering kita lihat atau terbiasa bersama.
·
Phillip
Zimbardo, ia terkenal dengan percobaan penjara Stanford. Dari percobaan
tersebut ia menyimpulkan bahwa orang yang biasa saja (dengan keadaan tanpa
gangguan jiwa) dapat merubah perilaku sesuai dengan peran yang dihadapkan
kepadanya.
Psychotherapy
Terapi ini
terdiri dari menghabiskan waktu atau berbicara dengan seorang professional therapist.
·
Alfred
Adler, ia mengatakan bahwa orang dapat merasa rendah diri karena ada orang yang
lebih kuat dan lebih pintar disekitarnya. Rasa tersebut dapat memotivasi mereka
untuk melakukan pencapaian-pencapaian. Dari pencapaian tersebut, keberhasilan
akan mengurangi rendah diri dan meningkatkan keyakinan.
·
Anna
Freud, Ia mengembangkan taktik ego dalam mengatasi konflik antara Id dan
superego dengan defense mechanism. Ia juga melanjutkan psychoanalysis Sigmund
Freud namun kepada anak-anak disebut juga Child Psychoanalysis.
·
Fritz
Peris, Not identical
with Gestalt Psychology
·
Viktor
Frankl, ia mengembangkan Logotherapy. Ia percaya bahwa menemukan makna dalam
kehidupan adalah kekuatan pendorong utama dalam manusia.
·
Virgina
Satir, ia mengembangkan family therapy.
Psychology of Differences:
Personality & Intelligence
·
J. P. Guilford (1897-1987),
ia mengemukakan intelligence psychometrics.
·
Gordon
Allport (1897 1967),
ia mengemukakan Trait Theory. Proses mental atau neuropsikis yang berkapasitas
dan mampu mengarahkan stimulus yang akan menghasilkan perilaku yang adaptif atau ekspresif.
·
Raymond
Cattel, Intelligence Theory.
·
Hans J. Eysenck, ia terkenal karena Personality and Individual Diferrences-nya
·
David
McClelland, ia mengembangkan need theory. Ada 3 kebutuhan, yaitu: need of
power, need of achievement, dan need of affiliation.
·
David
Rosenhan, Anti-Psychiatry. Ia menganggap bahwa psikiater jaman itu menggunakan
metode yang salah untuk menentukan kewajaran seseorang.
No comments:
Post a Comment