Tuesday, June 17, 2014

Timeline Psikologi Umum -2 by Andrea Prita Purnama Ratri

Zeitgeist Approach!

6. Functionalism
·         Time of Spirit Theory, waktu mempengaruhi dunia/ orang – orang. Ex: perang dunia.
·         The Great Man Theory, seseorang mempengaruhi waktu/ dunia. Ex: kaisar.
The First Philosopher
·         Thales (ca. 625-547 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari Air.
·         Anaximander (ca. 610-547 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari sesuatu yang tidak terbatas, basic nya berdasarkan Theory of Evolution.
·         Anaximenes (ca. 585-528 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari udara.
·         Heraclitus (ca. 530-475 BC), mengatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari Api.
·         Empedocles (ca. 493-433 BC), mengatakan bahwa kehidupan berasal dari 4 elemen; Air, Api, Udara, dan Bumi.
·         Parmenides (ca. 540-470 BC), mengatakan bahwa semua yang berubah adalah ilusi. Hanya ada satu reality dengan ciri; infinite, uniform, motionless, dan fixed.
·         Democritus (ca. 460-370 BC), awal mula pandangan monism. Mengatakan bahwa kehidupan berasala dari invisible parts/ sesuatu yang sangat kecil yang tidak terlihat yang disebut Atom.
·         Phytagoras, segala yang di dunia ini ditemukan dalam numbers dan hubungan numeric.
Early Greek Medicine
·         Hippocrates (ca. 460-377 BC), disebut sebagai “Father of Medicine” dengan Humor Theory-nya. Adanya disorder/ gangguan pada dikarenakan faktor natural atau alami. Terdapat 4 humor yaitu; Chole (empedu kuning), Melanchole (empedu hitam), Phiegma (lendir – hijau), Sanguis (darah – merah).
·         Alcmaeon, memberikan pandangan bahwa otak sangat penting dan membedakan persepsi dengan pikiran.
·         Galen, Humor & Temprament
Relativitas Kebenaran
·         Sophist, mengatakan bahwa tidak hanya ada satu kebenaran tetapi ada banyak.
·         Protogoras, menyatakan “Men is the Measures of All Things”. Kita harus memahami seseorang agar tahu apa yang ia yakini. Mengajarkan kemampuan komunikasi yang efektif.
·         Gorgias, Nihilsm; tiak ada cara yang objektif untuk menentukan kebenaran atau pengetahuan. Akurat komunikasi adalah mustahil.
·         Xenophanes, mengatakan bahwa agama adalah buatan manusia, sama dengan kode moral.
·         Socrates (ca. 470-399 BC), menyatakan ia tidak stuju dengan Sophist, ia berpendapat bahwa tidak ada kebenaran dibawah opini personal. Ia berfokus pada ide dan terkenal dengan “Know Thyself Theory”.
·         Plato (ca. 427-347 BC), Theory of Forms. Ia memunculkan pengetahuan dan membedakan dunia ide dengan dunia jasmani. Membuat dualism; tubuh dan jiwa. Terdapat 3 bagian jiwa yaitu rasional, berani, dan appetitive.

·         Aristoteles (ca. 384-322 BC), memuculkan data (observasi). Terkenal dengan “Common Sense”
Ø  Law of Association
a.       Law of Contiguity, pikiran yang cenderung menyebabkan pikiran atau hal-hal yang pernah di alami dengan itu (secara bersamaan).
b.      Law of Contrast, pikiran yang cenderung menyebabkan pikiran tentang hal yang berlawanan.
c.       Law of Similarity, pikiran yang cendering menyebabkan pikiran tentang hal yang sama.
Ø  Law of Frequency, semakin sering kejadian yang dialami bersama, semakin kuat diasosiasikan di memory.
Ø  Associationism, keyakinan bahwa melihat fenomena seperti pembelajaran, mengingat dan imajinasi bisa dijelaskan dengan hukum ini.
Modern Science
Modern Science terjadi karena perubahan yang sangat cepat, adanya revolusi ilmu tahun 1500 & 1600.
·         Ptolemy, mengatakan bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta.
·         Nicolaus Copernicus, menyatakan Matahari adalah pusat dari alam semesta, terkenal dengan Heliocentrism.
·         Johannes Kepler (1570-1630), ia setuju dengan Copernicus dan mengatakan bahwa orbit dari planet adalah oval.
·         Galieo Galilei (1564-1642), ia juga setuju dengan Copernicus. Ia mengemukakan sensasi dan persepsi dan mengatakan bahwa kesadaran tidak bisa dipelajari secara metode ilmiah. Ia juga menemukan teleskop.
·         Isaac Newton (1642-1727), menemukan gravitasi dan mengemukakan Hukum Newton.
·         Francis Bacon (1561-1626), mempopulerkan metode ilmiah. Memulai studi empiris dengan metode induktif. Ilmu berdasarkan fakta-fakta observasi.
·         Rene desCartes (1596-1650), menciptakan analytic geometri. Interactionist. Empirical observation. Menyatakan “Cogito Ergo Sum” yang artinya saya berpikir maka saya ada.
·         Baruch Spinoza (1632-1677), berpandangan monism, tubuh dan jiwa adalah dua aspek yang ada di dalam manusia. Determinism: tidak ada kehendak bebas -> mempengaruhi perkembangan psikologi di Jerman. Allah dan alam semesta adalah satu.

Physiological Roots
·         Sir Charles Bell (1774-1842), menemukan “Bell-Magendie” nervous system. Ada 2 jenis; sensory dan motor system. Sixth sense: Kinestesia.
·         Francois Magendie (1783-1855), menemukan “Bell-Magendie” nervous system. Law of forward direction: konduksi syaraf hanya berjalan satu arah dan tidak bolak-balik.
·         Marshall Hall (1790-1857), mengemukakan 4 jenis body movements: voluntary movement, respiratory movement, involuntary movement, dan reflek.
·         Johannes Peter Muller (1801-1858), paradoxical cold and heat. Menggunakan metode experimental.
·         Paul Broca (1824-1880), menemukan Broca’s area -> untuk kemampuan berbicara, bahasa, artikulasi (dengan meneliti orang stroke). Ia juga menemukan fungsi dari hemisphere kiri and kanan.
·         G.T Fritsch (1838-1891) & E. Hitzig (1838-1907), keduanya memberikan bukti pertama lokalisasi dari fungsi kortex di otak dan memulai pradigma baru bagi pemetaan otak.
·         G.T. Frechner (1801-1887), Identity hypothesis. Sensitivity dan “Just noticeable different”.
·         Herman von Helmholtz (1821-1894), menemukan kecepatan signal syaraf dan psikologi suara.
·         Sir Francis Galton (1822-1911), metode psikotes. Visual imaginary.
·         Emir Kraeplin (1856-1926), mengklarifikasi psychosis; manic depression & dementia praecox.
·         Ernst Kretschmer (1888-1976), membagi tipe personality yaitu schizothyme, cyclothym, viscous, dysplastic.
Structuralism & Functionalism
·         Structualism, terstruktur dan melihat komponen-komponen dari suatu hal.
Ø  Wilhem Wundt (1832-1920), penemu daru structuralism dan disebut juga sebagai “Bapak Psikologi Modern”. Ia membuat Laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879.
Mental Laws:
a.       The law of psychic resultants/ the principle of creative synthesis.
b.      The law of psychic relations.
c.       The law of psychic of contrast.
Tipe Asosiasi:
a.       Asosiasi persepsi langsung
b.      Asosiasi memorial
Ø  Edward Bradford Titchener (1867-1927), ia menerapkan psikologi kesadaran berdasarkan introspeksi. Ia tidak setuju dengan ide Wundt karena tidak subjektif, tidak bisa digeneralisasikan dan tidak akurat.
Ø  Herman Ebbinghaus (1850-1909), melakukan experimental research tentang memory, dan membuat kurva retention.
·         Functionalism, tidak hanya melihat komponen nya namun juga melihat fungsinya.
Ø  William James (1842-1910), penemu functionalism, ia juga disebut sebagai “Bapak Psikologi America”. Ia memiliki dua metode: physiological observation dan conditional variation. Ia juga mengemukakan James-Lange Theory of Emotion, dimana emosi muncul akibat dari autonomic changes yang dipicu dari lingkungan.
Ø  John Dewey (1856-1952), pragmatism, ia menyatakan “Thinking Men Usually Think About Change” atau pemikiran manusia cenderung berpikir tentang perubahan.
Ø  James Rowland Angell (1869-1949), ia mangatakan bahwa mental proses adalah kerjasama antara kebutuhan organisme dan lingkungannya. Ia juga berpandangan dualism.
Ø  James McKeen Catell (1860-1944), ilmu pengetahuan tidak akan merubah species tetapi mengembangkan organism.
Ø  Edward Le Thorndike (1874-1949), ia menemukan asosiasi pembelajaran. Law of effect, law of exercise dan law of readiness.
Ø  Robert Sessions Woodworth (1874-1949), S-O-R formula -> give and take.
Perbedaan Structuralism dengan Functionalism
Structuralism
Functionalism
Approach
Structural. Analyzing structure of mind.
Analyzing function of behavior in the environment.
Basic Question
What is consciousness?
What is the  purpose of consciousness and behavior ?
Focus
Elements of consciousness
Behavior

Gestalt Psychology
Dimulai dari tahun 1912. Gestalt Psychology melihat pada pikiran dan perilaku manusia secara keseleruhan. Gestalt Psychology menyatakan bahwa manusia cenderung membentuk persepsi berdasarkan pola.


·         Max Wertheirmer (1880-1943)
Ø  Law of Proximity, saat kita melihat objek yang berdekatan mereka terlihat seperti satu unit atau keseluruhan.
Ø  Law of Closure, saat kita melihat ketidaklengkapan suatu gambar/ tidak berhubungan kita cenderung mengisi kekosongannya dan melihatnya seperti gambar yang utuh.
Ø  Law of Similarity, saat kita melihat objek yang sama atau mirip satu sama lain maka kita cenderung melihatnya seperti satu unit.
·         Kurt Kofka (1886-1941), menulis paper tentang aplikasi dari gestalt principle; persepsi, learning, memory, learning psychology, dan social psychology. Mengemukakan “Learning Theory”.
·         Wolfgang Kohler (1887-1967), ia melakukan experiment terhadap kognitif simpanse dan membuktikan bahwa kera juga memiliki pemahaman atau insight.
·         F. Krueger, memperkenalkan istilah “Ganzheit”, ia juga kurang setuju dengan gestalt psychology.
·         Kurt Lewin (1890-1947), ia mengkritik gestalt psychology  dan memiliki field theory: approach-approach, avoidance-avoidance, dan approach-avoidance.
Psychoanalysis
Fokus pada peran penting terhadap unconsciousness dan sexual drive.
·         Franz Anton Mezmer (1734-1815), ia menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan pada tubuh, karena juka tidak maka sumbatan tersebut dapat menyebabkan sakit fisik maupun mental. Hal ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
·         Jean Chartcot (1825-1893), berfokus pada penyakit hysteria -> hasil sistem syaraf yang lemah dan bersifat turun-temurun. Hypothesis teknik. Ia juga merupakan guru dari Sigmund Freud, Alfred Binet, dan Pierre Janet. Namun ketiga muridnya tidak setuju dengan theory fenomena neurologis Chartcot.
·         Pierre Janet (1859-1947), ia bergerak dibidang disosiasi dan traumatic theory. Ia menyatakan hubungan antara persitiwa dalam kehidupan masa lalu dan trauma saat ini.
·         Sigmund Freud (1856-1939), ia mengatakan bahwa pikiran bawah sadar adalah bentuk nyata dari realitas psikis. Perbedaan antara pemikiran bawah sadar dan tidak sadar akan membentuk ketegangan fisik yang dapat dilepas ketika memori yang tadi disimpan diakses dengan kesadaran melalui psikoanalitis. Ia menerapkan didalam kesadaran manusia ada id, ego, dan super-ego.
·         Carl Jung (1875-1961), ia mengatakan bahwa mitos memiliki arti yang sama disemua culture. Memory dalam pengalaman berada di dalam kumpulan alam bawah sadar -> archetypes. Hal ini digunakan individu untuk memahami dunia. Jadi perilaku atau nature sehari-hari.
·         Karen Horney (1885-1952), ia tidak setuju dengan Freud, ia menemukan banyak perbedaan dari masyarakat dan budaya daripada biologis.
·         Erich Fromm (1900-1980), ia mengatakan bahwa individu yang merasa kesepian dan terisolir karena terpisahkan dari alam dan orang-orang lain. Manusia pada kenyataannya semakin bebas dari abad kea bad, namun semakin merasa kesepian pula. Kebbebasan menjadi negative dimana manusia melarikan diri dari semangat cinta, kerjasama, dan rasa aman.
Behaviorism
·         Ivan Pavlov, ia meraih nobel dalam “Psychology or Medicine” pada tahun 1904. Ia juga menemukan teori yang sangat berpengaruh dalam psikologi perilaku di Amerika. Teori tersebut dinamakan Classical Conditioning; perangsang asli dan netral dipasang dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang hingga muncul yang diinginkan.
·         Edward Thorndike, ada connectionism, proses interaksi anatara stimulus dan respon. Respon yang benar secara bertahap diperkuat melalui proses coba-coba, sedangkan respon yang tidak benar melemah atau menghilang.
Ø  Law of Effect, menunjukan kuat-lemahnya hubungan stimulus dan respon. Tergantung akibat yang ditimbulkan. Bila respon bertambah maka stimulus akan diulang.
Ø  Law of Exercise, stimulus dan respon akan semakin kuat bila terus dilatih atau diulang.
Ø  Law of Readiness, hubungan stimulus dan respon akan mudah trbentuk bila ada kesiapan pada individu.
·         John B. Watson, ia berada pada saat progressive era. ‘Psychology as the Behaviorist Views It’: psikologi adalah cabang eksperimental dan pengetahuan alam, obejek studi psikologi adalah perilaku nyata yang dapat diobservasi. Pemikiran-pemikirannya:
Ø  S-R psychology: Stimulus, semua objek yang ada di lingkungan. Response, segala bentuk jawaban terhadap stimulus.
Ø  No heredity, perilaku adalah murni dari hasil pembelajaran atau tidak ada pengaruh biologis.
Ø  Jiwa manusia ada namun tidak untuk dijelaskan secara ilmiah.
Ø  Kesimpulan dari percobaan ‘little Albert’: emosi manusia erat hubungannya dengan classical conditioning, perilaku dapat diprediksi, di control, dan dimodifikasi, efek dari conditioning bertahan relative lama.
·         Edward Tolman, purposive behavior. Latent learning, belajar yang tidak diwujudkan dalam performance. Cognitive map, alat mental yang berfungsi mengkodekan dan  menyederhanakan cara penyusunan lingkungan spatial kita. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan dan mengembangkan kemampuan spatial.
·         B.F. Skinner, disebut juga dengan Operant Conditioning.
Ø  Reinforcement, kebiasaan yang dilakukan agar perilaku bertambah.
+ diberi reward agar perilaku diulang
- sesuatu yang tidak menyenangkan hilang karena diberi stimulus tertentu.
Ø  Punishment, diberikan agar perilaku berkurang.
+ diberi hukuman karena melakukan tindakan yang salah
-mengambil kesenangan seseorang agar perilaku berkurang
·         Joseph wolpe, ia mengemukakan perawatan desentasi mencangkup 4 langkah:
Ø  Penyusunan hirarki kegelisahan
Ø  Pelatihan relaksasi
Ø  Kontra kondisioning, pemasangan relaksasi dengan stimulus yang ditakuti
Ø  Pengukuran sejauh mana pasien dapat berinteraksi dengan stimulus yang ditakuti
Humanistic Psychology
Ø  Existentialism, mencari arti kehadiran manusia. Kebebasan dalam memilih. Setiap individu memiliki keunikan tersendiri. Aspek penting: interpretasi dari hidup dan pilihan yang mereka buat. Kebebasan -> Tanggung Jawab -> Sumber dari penderitaan dan Kecemasan.
Ø  Jean Paul Satre, “Existence preceeds essence”. “Man is nothing else but what he makes of himself”
Ø  Abraham Maslow, hierarchy of needs: physiological needs, safety, belonging & love, esteem, self-actualization.
Ø  Carl Rogers, therapist harus secara aktif attempt untuk mengerti dan menerima realitas subjektif klien sebelum progress dibuat.
Ø  Phenomenology, phenomena -> menghadirkan kesadaran akan pengelaman.
Ø  Rollo May, buku yang terkenal “The Meaning of Anxiety”
Cognitive Psychology
Kemunculan cognitive psychology dipengaruhi oleh behaviorism dan psychoanalysis. Munculnya juga dipengaruhi oleh kegagalan behaviorism, munculnya teori-teori komunikasi, linguistic modern, riset-riset mengenai memory, dan ilmu computer & perkembangan teknologi. Cognitive psychology sendiri mempelajari komponen-komponen cognitive seperti persepsi, formasi konsep, alasan, problem solving, memory, dan kesadaran.
·         Fritz Heider (1958), ia memiliki dua teori yaitu:
Ø  Social Balance Theory, terdapat tiga keadaan; keadaan seimbang (Balance), keadaan tidak seimbang (Imbalance), dan keadaan tidak relevan (Irrelevant).
Ø  Attribution Theory, ada Internal Attribution ini adalah bagaimana tingkah laku seseorang disebabkan oleh sifat kepribadiannya, contoh: budi mencuri makanan karena ia suka mencuri. Sementara External Attribution adalah saat perilaku seseorang terjadi disebabkan oleh situasi yang ia miliki, contoh budi mencuri makanan karena ia lapar dan tidak memiliki uang.
·         Leon Festinger, ia memiliki teori yang disebut cognitive dissonance theory, teori merupakan sebuah teori yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Ada 3 jenis hubungan elemen-elemen kognisi yaitu hubungan tidak relevan, hubungan disonan, dan hubungan konsonan.
·         Aaron Beck, ia mengemukakan Cognitive Therapy Theory, Terapi kognitif telah diterapkan terutama untuk gangguan depresif (dengan atau tanpa gagasan bunuh diri) tetapi, terapi ini juga telah digunakan pada kondisi lain, seperti gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan kepribadian paranoid, dan gangguan somatoform. Terdapat strategi dan tekniknya yaitu Aspek Didaktik, Teknik Kogntif, Teknik Perilaku.
·         Daniel Kahneman (1979), ia memiliki teori prospek yang menyatukan bidang ilmu psikologi dan ekonomi, yang kini dikenal dengan sebutan ekonomi perilaku (behavioral economics). Teori Prospek menunjukkan bahwa orang cenderung menghindari kerugian, daripada memikirkan keuntungan yang mereka dapatkan. Karena orang melihat keuntungan berbeda dari mereka melihat kerugian, maka proses pengambilan keputusan diambil keputusan yang memaksimalkan utilitas total berdasarkan peluang mendapatkan hasil yang diinginkan dalam situasi yang melibatkan risiko (potensi kerugian).
·         Mihaly Csikszentmihalyi, ia mengembangkan konsep flow. Flow adalah keadaan mental operasi di mana seseorang melakukan suatu kegiatan sepenuhnya tenggelam dalam perasaan fokus energi, keterlibatan penuh, dan kenikmatan dalam proses kegiatan tersebut. Beberapa ciri orang yang mengalami flow; kita konsentrasi penuh tanpa paksaan, kita mendapat ketenangan, merasa lupa waktu, dan merasakan kenikmatan dan kedamaian dalam diri.
Perspective on Developmental Psychology
·         Jean Piaget, dalam teorinya terdapat 4 stage dari perkembangan kognitif anak; yaitu sensorimotor stage (0-2 tahun), preoperational stage (2-7 tahun), concrete operational stage (7-11 tahun), dan formal operational stage (11-15 tahun).
·         Lev Vygotsky, social constructivism, perkembangan manusia ada 3 level: budaya , interpersonal, dan individual. ZPD. Guru sebagai fasilitator.
·         Erik Erikson, psychosocial development ada 8 stages dari lahir hingga kematian.
·         John Bowlby, attachment theory. Konsep ‘cupboard love’: babies form bonds with people who fulfil their physiological needs.
·         Mary Ainsworth, attachment theory. Strange Situation.
·         Noam Chomsky, nativism. Kemampuan untuk belajar bahasa adalah bawaan dari lahir (innate). Language acquisition device: anak lahir dengan kapasitas dan pemahaman.
Psychology on Social Perspective
·         Kurt Lewin, ia memiliki 2 pandangan:
Ø  Field Theory, menggali kekuatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi siatuasi tertentu. ‘Field’ mengacu pada lingkungan psikologis individu/ kelompok kolektif pada satu waktu tertentu. Field theory juga memperlihakan bahwa jika seseorang ingin mengenal individu lain ia juga mengenal lingkungan dari individu itu berasal.
Ø  Change Model, ini diterapkan dalam organisasi. Jika ingin perubahan terjadi maka seluruh situasi harus dipertimbangkan. Terdapat 3 stages yaitu unfreezing, change, dan freezing.
·         Salomon Asch, ia mengemukakan conformity, dimana seseorang akan merasa tertekan dan bimbang pada suatu kondisi tertentu sehingga mengikuti situasi yang ada. Ada beberapa alasan seperti ia tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah benar, ia tidak ingin menonjol atau berbeda sendiri.
·         Erving Goffman, ia mengembangkan manajemen impression -> bagaimana kita menciptakan, memelihara, dan meningkatkan cara orang lain memandang kita. Kita mencoba secara sadar maupun tidak sadar mengontrol dan memanipulasi cara orang lain memandang kita. Hidup ini seperti sandiwara diatas panggung.
·         Robert Zajonc, ia megembangkan familiarity, dimana kita akan merasa nyaman dan senang terhadap orang yang sering kita lihat atau terbiasa bersama.
·         Phillip Zimbardo, ia terkenal dengan percobaan penjara Stanford. Dari percobaan tersebut ia menyimpulkan bahwa orang yang biasa saja (dengan keadaan tanpa gangguan jiwa) dapat merubah perilaku sesuai dengan peran yang dihadapkan kepadanya.
Psychotherapy
Terapi ini terdiri dari menghabiskan waktu atau berbicara dengan seorang professional therapist.
·         Alfred Adler, ia mengatakan bahwa orang dapat merasa rendah diri karena ada orang yang lebih kuat dan lebih pintar disekitarnya. Rasa tersebut dapat memotivasi mereka untuk melakukan pencapaian-pencapaian. Dari pencapaian tersebut, keberhasilan akan mengurangi rendah diri dan meningkatkan keyakinan.
·         Anna Freud, Ia mengembangkan taktik ego dalam mengatasi konflik antara Id dan superego dengan defense mechanism. Ia juga melanjutkan psychoanalysis Sigmund Freud namun kepada anak-anak disebut juga Child Psychoanalysis.
·         Fritz Peris, Not identical with Gestalt Psychology
·         Viktor Frankl, ia mengembangkan Logotherapy. Ia percaya bahwa menemukan makna dalam kehidupan adalah kekuatan pendorong utama dalam manusia.
·         Virgina Satir, ia mengembangkan family therapy.

Psychology of Differences: Personality & Intelligence
·         J. P. Guilford (1897-1987), ia mengemukakan intelligence psychometrics.
·         Gordon Allport (1897 1967), ia mengemukakan Trait Theory. Proses mental atau neuropsikis yang berkapasitas dan mampu mengarahkan stimulus yang akan menghasilkan  perilaku yang adaptif atau ekspresif.
·         Raymond Cattel, Intelligence Theory.
·         Hans J. Eysenck, ia terkenal karena Personality and Individual Diferrences-nya
·         David McClelland, ia mengembangkan need theory. Ada 3 kebutuhan, yaitu: need of power, need of achievement, dan need of affiliation.

·         David Rosenhan, Anti-Psychiatry. Ia menganggap bahwa psikiater jaman itu menggunakan metode yang salah untuk menentukan kewajaran seseorang.

No comments:

Post a Comment